Kiblatmuslimah.com – Hari penerimaan raport baru saja berlalu. Masing-masing orang tua telah mengetahui hasil belajar putra-putrinya. Ada yang merasa puas, namun tak sedikit pula yang kecewa. Umumnya para orang tua akan merasa puas dan bangga manakala prestasi putra-putrinya di kelas bagus, mendapatkan rangking atas dengan nilai mapel eksak yang tinggi. Demikian sebaliknya, orang tua akan merasa sangat kecewa dan minder apabila prestasi putra-putrinya di kelas kurang bagus, menduduki rangking bawah dengan nilai mapel eksak yang rendah. Dari sinilah judgementpintar bodoh dimulai.
Sejatinya rangking kelas bukanlah satu-satunya indikator kepintaran seseorang dan bukan pula penentu keberhasilannya di masa yang akan datang. Pada kenyataannya banyak anak-anak yang ketika di sekolah menduduki rangking tinggi, kurang sukses saat terjun di dunia kerja. Dan sebaliknya, anak-anak yang ketika sekolah tidak mendapatkan rangking sama sekali bahkan dianggap bodoh, justru mampu meraih kesuksesan di dunia kerja ataupun usaha. Karenanya, jangan buru-buru panik saat anak-anak kita rendah rangking kelasnya.
Orang tua harus memahami bahwa setiap anak memiliki potensi kecerdasan pada bidang yang berbeda-beda. Bidang pekerjaan yang dapat diisi dalam kehidupan ini pun sangat banyak. Bisa jadi satu anak menguasai dan ahli dalam bidang eksak namun kurang menguasai bidang lain seperti ekonomi atau bahasa. Lebih jauh lagi, orang tua mestinya memahami dengan baik bahwa tujuan dari pendidikan bukanlah semata untuk mencetak anak-anak dengan indeks prestasi yang tinggi.
Banyak kita temui dalam kehidupan ini orang-orang yang memiliki kecerdasan tinggi namun mentalitasnya rendah. Orang-orang seperti ini tidak mampu memberikan manfaat bagi sesama. Namun justru sebaliknya, mendatangkan madhorot (bahaya). Maka sudah sepatutnya bagi kita para orang tua untuk tidak hanya fokus pada rangking yang diperoleh anak dan mengabaikan yang lainnya. Stop memberikan label dan judgement pada anak hanya berdasarkan rangking kelas yang mereka peroleh.
Mari kembali pada hakikat tujuan pendidikan. Yakni membentuk pribadi yang berakhlak mulia serta memiliki keahlian untuk bisa mengambil peran dalam kehidupan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kenali dan pahami potensi serta bakat anak-anak kita! Kemudian bantu mereka untuk mengembangkannya dengan baik. Dampingi anak-anak kita untuk menjalani proses pendidikan ini dengan bahagia dan penuh tanggung jawab! Agar pada masanya nanti, mereka mampu mengambil peran kekhilafahannya di dunia ini dengan terbaik yang mereka mampu.
[Jasmi]
0 Komentar