Apakah Bapak dan Ibu guru sudah memahami beberapa istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar atau masih bingung dengan istilah-istilah yang muncul dalam kurikulum tersebut? Jika ya, tak perlu khawatir karena artikel ini akan membahas istilah-istilah dalam Kurikulum Merdeka.
Seperti yang diketahui, sejak tahun Februari 2022, Kemendikbud sudah meluncurkan kurikulum baru, yaitu Kurikulum Merdeka Belajar. Kurikulum ini akan menggantikan Kurikulum 2013.
Pergantian kurikulum ini tentunya membuat guru, siswa, bahkan orang tua merasa bingung. Apalagi, dengan istilah-istilah baru yang muncul pada Kurikulum Merdeka Belajar. Lantas, apa saja istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang perlu dipahami? Berikut ulasan selengkapnya.
Pengertian Kurikulum Merdeka Belajar
Menurut Buku Saku Kurikulum Merdeka, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Kurikulum ini hadir sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran setelah pandemi Covid-19 sekaligus menjadi pengganti Kurikulum 2013 yang sudah diterapkan di Indonesia sejak 10 tahun yang lalu.
Diperkenalkan sejak Februari 2022, Kurikulum Merdeka Belajar sudah mulai diterapkan di beberapa sekolah di Indonesia dan akan menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024.
Sayangnya, hadirnya kurikulum baru ini masih menimbulkan kebingungan dan tanda tanya di kalangan guru, siswa, bahkan orang tua siswa. Apalagi, ada beberapa istilah-istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang belum pernah muncul di kurikulum sebelumnya.
Agar Bapak dan Ibu guru lebih mudah memahami dan menjelaskan tentang Kurikulum Merdeka Belajar ini kepada siswa dan orang tua siswa, sebaiknya pahami istilah-istilah baru yang muncul dan akan sering digunakan dalam kurikulum ini.
Istilah-istilah Dalam Kurikulum Merdeka Belajar
Ada berbagai macam istilah-istilah baru yang muncul dalam Kurikulum Merdeka Belajar. Jika tidak dipahami artinya, Bapak dan Ibu guru mungkin akan kesulitan saat menjelaskannya pada siswa dan orang tua, bahkan saat menyusun administrasi mengajar.
Maka dari itu, sebaiknya pahami istilah-istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar. Apa saja istilah baru yang akan sering digunakan dalam kurikulum ini dan apa artinya? Berikut penjelasannya.
Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian Pembelajaran atau sering disingkat CP adalah istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang artinya kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase perkembangan.
Capaian Pembelajaran ini terdiri dari sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Misalnya, Capaian Pembelajaran dalam mata pelajaran Matematika adalah siswa dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun datar.
Istilah Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka Belajar ini sama dengan istilah KI dan KD dalam Kurikulum 2013. Bedanya, format Capaian Pembelajaran dalam kurikulum yang baru ini tidak lagi memisahkan antara aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap seperti dalam KI dan KD. Semua aspek tersebut digabung dan diintegrasikan dalam satu paragraf.
Capaian Pembelajaran juga dibuat berdasarkan pembagian fase kelas. Berikut adalah fase-fase dalam Kurikulum Merdeka Belajar.
- Fase A: Kelas 1-2 SD/MI/SDLB/Paket A
- Fase B: Kelas 3-4 SD/MI/SDLB/Paket A
- Fase C: Kelas 5-6 SD/MI/SDLB/Paket A
- Fase D: Kelas 7-9 SMP/MTs/SMPLB/Paket B
- Fase E: Kelas 10 SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/MAK
- Fase F: Kelas 11-12 SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/MAK
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Bapak dan Ibu guru tentu sering mendengar istilah silabus dalam Kurikulum 2013. Nah, dalam Kurikulum Merdeka Belajar istilah silabus ini digantikan dengan istilah Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. ATP ini memiliki fungsi yang sama dengan silabus, yakni menjadi panduan perencanaan pembelajaran.
ATP juga menjadi panduan guru dan murid untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir suatu fase.
Dalam penyusunannya, guru dapat menyesuaikan dengan konteks dan kebutuhan siswa di kelas yang diampunya.
Untuk memudahkan guru dalam menyusun Alur Tujuan Pembelajaran, pemerintah sudah menyediakan beberapa contoh ATP yang dapat digunakan atau dimodifikasi sesuai kebutuhan.
Modul Ajar (MA)
Istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar lainnya adalah Modul Ajar (MA). Istilah Modul Ajar dalam Kurikulum Merdeka Belajar ini sama dengan istilah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dalam Kurikulum 2013. Hanya saja, komponen Modul Ajar lebih lengkap dibandingkan RPP.
Adapun komponen yang terdapat dalam MA, antara lain tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran, media pembelajaran, asesmen, serta informasi dan referensi belajar lainnya.
Profil Pelajar Pancasila
Dalam Kurikulum Merdeka Belajar, Bapak dan Ibu guru akan sering mendengar dan menggunakan istilah Profil Pelajar Pancasila. Apa itu Profil Pelajar Pancasila?
Profil Pelajar Pancasila adalah sejumlah ciri karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila. Istilah ini sama dengan istilah PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) dalam Kurikulum 2013.
Ada enam elemen utama yang harus dimiliki oleh Pelajar Pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
Jika dalam Kurikulum 2013, kriteria ketuntasan belajar siswa ditentukan oleh KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada setiap mata pelajaran, dalam Kurikulum Merdeka Belajar istilah ini tidak lagi digunakan dan digantikan dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP).
Adapun fungsi utama dari KKTP adalah sebagai bahan refleksi guru dalam menilai proses pembelajaran dan mengetahui tingkat penguasaan kompetensi siswa sehingga dapat memperbaiki proses pembelajaran atau menciptakan pembelajaran yang lebih sesuai dengan siswa.
Ada beberapa cara dalam menentukan KKTP pada Kurikulum Merdeka, beberapa diantaranya adalah menggunakan deskripsi kriteria, rubrik performa, interval nilai, interval nilai yang diolah dari rubrik, dan memperhatikan kompetensi yang ada dalam tujuan pembelajaran.
Teaching at the Right Level (TaRL)
Istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar lainnya yang harus Bapak dan Ibu guru pahami adalah Teaching at The Right Level (TaRL).
Teaching at the Right Level (TaRL) adalah pendekatan pengajaran yang tidak hanya berpusat pada tingkatan kelas saja, tapi juga kesiapan belajar siswa.
Pendekatan ini bertujuan untuk memastikan setiap siswa mendapatkan hak belajar yang sama, mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, dan memberikan waktu yang cukup pada siswa untuk membangun serta meningkatkan kompetensi numerasi dan literasi yang dimiliki.
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP)
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) adalah istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Istilah KOSP ini sama saja dengan istilah KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
Itulah beberapa istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang akan sering Bapak dan Ibu guru temui dan gunakan saat sekolah tempat Bapak dan Ibu guru mengajar menerapkan kurikulum baru ini. Semoga bermanfaat!
0 Komentar